Boncos di Indonesia, Raksasa Motor Jepang Berpaling ke India

ilustrasi

Jakarta, autokritik – Empat raksasa sepeda motor Jepang mengubah strategi bisnis di Asia, seiring jebloknya penjualan di Indonesia, pasar motor nomor tiga dunia setelah Tiongkok dan India. Kini, mereka berpaling dari Indonesia untuk fokus menggarap pasar India, yang dinilai lebih menjanjikan.

Tahun lalu, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi), penjualan motor di Indonesia melorot 18% menjadi 6,4 juta unit. Hal itu memukul kinerja operasional dan keuangan raksasa sepeda motor Jepang, yang terdiri atas Honda Motor Company Ltd, Yamaha Motor, Suzuki Motor, dan Kawasaki.

Seiring dengan itu, mereka ramai-ramai memangkas proyeksi penjualan tahun fiskal April 2015-Maret 2016. Honda memangkas target penjualan sebesar 5,2%, Suzuki 30%, sedangkan Kawasaki dua digit. Adapun penjualan Yamaha sepanjang April-Desember 2015 18,4% di bawah target.

“Total penjualan empat pabrikan motor itu pada tahun fiskal 2015 diperkirakan mencapai 21 juta unit, lebih rendah 10% dari proyeksi awal,” tulis Nikkei, Rabu (10/2).

Nikkei menilai, penjualan motor di Indonesia turun, menyusul pengetatan kredit dan perlambatan ekonomi nasional. Empat pabrikan motor Jepang itu masih menganggap Asia sebagai mesin pertumbuhan penjualan. Oleh karena itu, mereka berniat berekspans ke India, sambil menunggu pemulihan di Asia Tenggara.

Belum lama ini, Honda meluncurkan Navi di India, yang dibanderol US$ 581. Ini merupakan motor 110 cc termurah di India. Di negara itu, pasar motor terbesar berasal dari 110-125 cc. Honda telah menegaskan untuk menggarap pasar skuter otomatik (skutik) di India untuk mengejar target penjualan 5 juta unit.

Sementara itu, Yahama akan ofensif di India, dengan menaikkan jumlah diler sebesar 60% menjadi 2.500 pada 2018. Sama seperti Honda, pabrikan garpu tala ini berniat memperkuat lini produk motor berkapasitas 110-125 cc.

Leave a comment